Saya pernah mendapatkan pertanyaan dari pembaca mengenai pilihan untuk melakukan steady flow analysis atau unsteady flow analysis. Kapankah cukup melakukan steady flow analysis dan kapankah harus melakukan unsteady flow analysis?
Pilihan untuk melakukan simulasi aliran permanen (steady flow analysis) atau aliran tak permanen (unsteady flow analysis) bergantung kepada kasus yang ditangani atau kepada tujuan melakukan analisis. Simulasi aliran permanen dipilih apabila aliran yang akan disimulasikan (kasus yang ditinjau) memang aliran permanen. Untuk merancang saluran irigasi atau saluran tambak, cukup dilakukan simulasi aliran permanen. Untuk melakukan penelusuran banjir (flood routing) di sungai, perlu simulasi aliran tak permanen. Jika hanya ingin memperkirakan muka air banjir di sepanjang sungai, dapat dilakukan simulasi aliran permanen, dengan catatan bahwa muka air banjir yang hasil hitungan akan lebih tinggi daripada seharusnya (over estimate).
Apakah pilihan antara simulasi aliran permanen atau tak permanen dipengaruhi oleh keberadaan junction atau struktur hidraulik di sungai? Tidak. Keberadaan junction atau struktur hidraulik di sungai (jembatan, gorong-gorong, tanggul, bendung, dsb.) tidak mempengaruhi pilihan antara melakukan simulasi aliran permanen atau tak permanen.