Tag: HEC-RAS

  • HEC-RAS: Bridge Scour

    Salah satu pengunjung website saya beberapa hari yang lalu menanyakan tentang contoh (cara memperkirakan) bridge scour, atau gerusan lokal di sekitar pilar dan pangkal jembatan. Tentu saja, HEC-RAS menyediakannya. Paparan mengenai contoh aplikasi HEC-RAS untuk menghitung bridge scour ada di HEC-RAS Applications Guide, Chapter 11. Petunjuk cara pemakaian fitur ada di HEC-RAS User’s Manual, Chapter 12. Penjelasan mengenai metode hitungan dan persamaan-persamaan bridge scour ada di HEC-RAS Hydraulic Reference Manual, Chapter 10.

    Untuk menambah bahan bacaan, di sini saya berikan satu contoh hitungan bridge scour. Saya mengacu pada contoh jembatan yang ada di modul HEC-RAS Lanjut: Junction and Inline Structures, Sub-bab 3.1. Di dalam modul tersebut (versi saat ini), contoh bridge scour belum ada. Saya berasumsi pembaca telah pernah membaca Sub-bab 3.1 tersebut dan telah mencoba mempraktikkan simulasi aliran melalui jembatan. Di sini, saya tidak membahas persamaan-persamaan untuk menghitung kedalaman bridge scour.

    Simulasi Aliran

    Langkah awal dalam menghitung kedalaman bridge scour adalah melakukan analisis aliran (simulasi aliran) untuk menghitung parameter hidraulika aliran yang melewati jembatan. Mengingat kedalaman bridge scour ditujukan untuk memperkirakan kedalaman scour maksimum yang berpotensi terjadi di sekitar jembatan, umumnya dalam tahap desain jembatan, maka cukup dibutuhkan parameter aliran pada debit desain. Dengan demikian, cukup dilakukan steady flow analysis; tidak perlu melakukan unsteady flow anaylsis. Sepanjang pengetahuan saya, Indonesia belum memiliki acuan mengenai debit desain untuk keperluan perkiraan kedalaman bridge scour (mungkin saya salah, please comment). Kalau mengikuti acuan di Amerika Serikat, kedalaman bridge scour dihitung pada debit desain Q100. Kontrol kemudian dilakukan terhadap kedalaman fondasi vis a vis kedalaman bridge scour pada debit Q500.

    Pada contoh ini, kedalaman bridge scour dihitung dengan debit 500 m3/s di S. Tirtaraya reachHulu dan 110 m3/s di S. Tirtagiri reach Gunung.

    Simulation Plan

    Buat simulation plan baru untuk keperluan hitungan kedalaman bridge sccour ini.

    1. Aktifkan layar Steady Flow Analysis. Pilih “Jembatan” pada pilihan Geometry File.
    2. Aktifkan layar editor Steady Flow Data. Masukkan data debit pada setiap batas hulu reach seperti tampak pada Gambar 1. Simpan file data aliran permanen (steady flow data) yang baru dibuat ini ke dalam file dengan judul “Gerusan lokal di pilar jembatan”.
    3. Definisikan syarat batas hilir di setiap reach dengan mengklik tombol Reach Boundary Conditions… yang ada pada layar editor Steady Flow Data. Pilih Rating Curve sebagai batas hilir S. Tirtaraya reach Hilir dan S. Tirtabaru reach Kanal Banjir. Masukkan angka-angka koordinat rating curve seperti tampak pada Gambar 2.
    4. Kembali ke layar Steady Flow Analysis dan tambahkan kalimat seperlunya di bagian Plan Description. Simpan file Plan dengan judul “Gerusan lokal di sekitar pilar jembatan” dan ShortID “BridgeScour” (lihat Gambar 3).

    Gambar 1: Syarat batas debit aliran di batas hulu setiap reach

    image

    image  image

    Gambar 2: Syarat batas rating curve di batas hilir S. Tirtaraya reach Hilir dan S. Tirtabaru reach Kanal Banjir

    image

    Gambar 3: Layar Steady Flow Analysis pada simulasi bridge scour

    Flow Optimization

    Syarat batas debit di hulu reach Tirtaraya Hilir adalah 366 m3/s dan di Kanal Banjir adalah 244 m3/s. Angka ini adalah perkiraan, mengingat distribusi debit di Junction Gelang tidak diketahui. Ini berbeda dengan debit di batas hulu Tirtaraya Tengah karena Junction Tanggi merupakan pertemuan (confluence) dua anak sungai. Debit di Tirtaraya Tengah merupakan jumlah debit dari Tirtaraya Hulu dan Tirtagiri Gunung. Junction Gelang merupakan percabangan (bifurcation). Di Junction Gelang, aliran dari Tirtaraya Tengah sebagian mengalir ke Tirtaraya Hilir dan sebagian yang lain mengalir ke Tirtabaru Kanal Banjir. HEC-RAS menyediakan opsi Flow Optimizations untuk menghitung distribusi debit di tempat seperti Junction Gelang tersebut.

    Pada layar Steady Flow Analysis, pilih menu Options | Flow Optimizations … dan klik pada Junction Gelang seperti tampak pada Gambar 4.

    Dengan pengaktifan opsi ini, maka HEC-RAS akan melakukan hitungan debit di Junction Gelang secara iteratif. HEC-RAS akan menghitung distribusi debit ke Tirtaraya Hilir dan Tirtabaru Kanal Banjir sedemikian hingga tinggi energi tepat di hilir junction, yang diperoleh dari Tirtaraya Hilir dan Tirtabaru Kanal Banjir, akan sama atau selisih keduanya lebih kecil daripada nilai toleransi (default 0.02 ft).

    image

    Gambar 4: Opsi flow optimization dalam hitungan debit di Juntion Gelang

    Flow Distribution

    Salah satu langkah penting yang harus dilakukan dalam simulasi aliran untuk menghitung kedalaman bridge scour adalah pengaktifan opsi Flow Distribution Location. Bridge scour analysis memerlukan informasi distribusi aliran di 3 tampang lintang (cross section), yaitu di tampang lintang jembatan, tampang lintang persis di hulu jembatan, dan tampang lintang di approach flow. Di Bab 3 ketiga tampang lintang ini dinamai cross section jembatan, cross section nomor 3, dan cross section nomor 4. Agar HEC-RAS menghitung distribusi aliran di suatu tampang, maka tampang lintang tersebut dibagi menjadi beberapa pias.

    Pada layar Steady Flow Analysis, pilih menu Options | Flow Distribution Locations … Pilih River Sungai Tirtaraya, Reach Hulu. Pilih Upstream RS 5920 dan Downstream RS 5875 (lihat Gambar 5). Pilihan ini akan menetapkan cross section nomor 5920, 5905, 5900, 5890, dan 5875 sebagai tampang lintang yang akan dihitung distribusi alirannya. HEC-RAS sebenarnya hanya memerlukan distribusi aliran di cross section 5920, 5905, dan 5900, namun tidak ada salahnya untuk melakukannya pula pada tampang lintang di hilir jembatan, yaitu cross section 5890 dan 5875. Bahkan, dapat pula dilakukan pada semua cross section. Gambar 5 menunjukkan cross section 5890 sampai 5875 dibagi menjadi 31 pias, yaitu masing-masing 7 pias di left dan right overbank, serta 17 pias di main channel. Klik tombol Set Selected Range untuk mengeksekusi pembagian cross section tersebut. Apabila ingin mengubah jumlah pias, jangan lupa untuk mengklik tombol Clear All sebelum melakukan perubahan.

    Jumlah pias (SubSections) di left overbank, main channel, right overbank ditentukan dengan memperhatikan bentuk tampang lintang dan pola aliran di sungai tersebut. Jumlah pias maximum dalam satu cross section adalah 45. Satu langkah yang baik dalam melakukan hitungan bridge scour adalah dengan melakukan semacam sensitivity analysis jumlah pembagian pias. Yang dicari adalah jumlah pias sedemikian hingga kedalaman bridge scour tidak berubah terhadap perubahan jumlah pias.

    image

    Gambar 5: Jumlah pias untuk hitungan distribusi aliran di cross section sekitar jembatan

    Flow Computation

    Setelah opsi Flow Distribution Location diaktifkan dan jumlah pias di cross section sekitar jembatan ditetapkan, lakukan hitungan aliran dengan mengklik tombol Compute. Jangan lupa untuk menyimpan file Plan terlebih dulu melalui menu File | Save Plan. Setelah hitungan aliran selesai, baru hitungan kedalaman bridge scour dapat dilakukan.

    Kedalaman Bridge Scour

    Hitungan kedalaman bridge scour dilakukan melalui menu Run | Hydraulic Design Functions … atau dengan mengklik papan tombol ke-13 dari kiri pada layar utama HEC-RAS. Apabila layar belum menunjukkan Hydraulic Design | Bridge Scour, pilih menu Type | Bridge Scour ….

    Pada layar Bridge Scour, pilih River Sungai Tirtaraya dan Reach Hulu. Layar seharusnya sudah menunjukkan Profile PF 1 dan River Sta. 5900 BR. Apabila belum, atur hingga menunjukkan Profile PF 1 dan River Sta. 5900 BR.

    HEC-RAS menyediakan 3 pilihan hitungan scour, yaitu Contraction, Pier, dan Abutment.

    Contraction Scour

    Data yang dibutuhkan untuk menghitung contraction scour hampir semua telah secara automatis diambil sendiri oleh HEC-RAS dari output hasil hitungan aliran di 3 cross section, yaitu di jembatan, di hulu jembatan, dan di approach flow. Data yang diinputkan oleh pengguna adalah d50 dalam satuan milimeter dan koefisien K1 (lihat Gambar 6).

    image

    Gambar 6: Layar editor data hitungan contraction scour

    Dalam contoh ini, diameter sedimen d50 adalah 2.1 mm, baik di left overbank, main channel, maupun right overbank. Nilai K1 dihitung oleh HEC-RAS berdasarkan nilai temperatur air yang diinputkan oleh pengguna. Klik tombol K1 … dan tuliskan 26 pada isian data Water Temp (C). HEC-RAS menghitung K1 bernilai 0.640.

    HEC-RAS menghitung contraction scour dengan persamaan Laursen versi clear-water scour atau Laursen versi live-bed scour. Pengguna dapat memilih salah satu dari kedua versi persamaan tersebut, namun sebaiknya pilihan diserahkan kepada HEC-RAS. Biarkan pilihan Equation pada posisi Default.

    Contraction scour dapat dihitung dengan mengklik tombol Compute sekarang atau setelah penginputan data untuk hitungan pier scour dan abutment scour selesai dilakukan. Saat tombol Compute diklik, HEC-RAS melakukan hitungan contraction, pier, dan abutment scour. Oleh karena itu, di sini input data untuk ketiga hitungan scour akan diselesaikan lebih dulu, baru dilakukan hitungannya.

    Pier Scour

    HEC-RAS menghitung pier scour dengan persamaan CSU (California State University) atau Froehlich. Dalam contoh ini, pier scour dihitung dengan persamaan CSU (lihat Gambar 7).

    image

    Gambar 7: Layar editor data hitungan pier scour

    Data yang diinputkan oleh pengguna ada 4 jenis, yaitu bentuk pilar, sudut datang aliran menuju ke pilar (Angle), bentuk dasar sungai (K3), dan diameter sedimen (D95).

    Bentuk pilar (Shape) adalah round nose. Sudut datang aliran menuju pilar (Angle) 0, bentuk dasar sungai adalah plane bed and antidune, dan diameter sedimen d95 adalah 56.7 mm.

    Abutment Scour

    HEC-RAS menghitung abutment scour di pangkal jembatan kiri dan kanan secara terpisah. HEC-RAS memakai persamaan HIRE atau Froehlich untuk menghitung abutment scour. Pengguna dapat memilih persamaan yang dipakai untuk menghitung abutment scour atau menyerahkan pemilihannya kepada HEC-RAS dengan menginputkan Default pada isian Equation (lihat Gambar 8).

    image

    Gambar 8: Layar editor data hitungan abutment scour

    Pengguna memasukkan data jenis pangkal jembatan dengan memilih salah satu dari 3 jenis, yaitu vertical abutment, vertical abutment with wing walls, atau spill-through abutment. Selain itu, pengguna memasukkan sudut pangkal jembatan terhadap arah aliran sebagai data Skew dalam satuan derajat. Skew 90 jika pangkal jembatan menjorok ke dalam sungai tegak lurus arah aliran, < 90 apabila pangkal jembatan menjorok miring ke arah hilir, dan > 90 apabila pangkal jembatan menjorok miring ke arah hulu.Total Bridge Scour.

    Total Bridge Scour

    Setelah semua data contraction, pier, dan abutment diinputkan, hitungan kedalaman scour di masing-masing bagian (contraction scour, scour di setiap pier, dan scour di kiri dan kanan abutment) dilakukan dengan mengklik tombol Compute.

    Kedalaman scour adalah kombinasi dari setiap bagian.

    1. Kedalaman scour akibat penyempitan alur (contraction scour) ditambah kedalaman scour di setiap pilar (pier scour).
    2. Kedalaman scour akibat penyempitan alur (contraction scour) ditambah dengan kedalaman scour di setiap pangkal jembatan (pangkal jembatan kiri dan pangkal jembatan kanan).

    Hasil hitungan bridge scour disajikan dalam bentuk grafis (Gambar 9) dan resume atau ringkasan (Gambar 10).

    image

    Gambar 9: Presentasi grafis hasil hitungan bridge scour

    image

    Gambar 10: Resume hasil hitungan bridge scour

    Tabel di bawah ini merangkum hasil hitungan bridge scour di atas.

    Tabel 1: Estimasi kedalaman bridge scour

    Scour (m) Abutment kiri Pilar #1 Pilar #2 Abutment kanan
    Contraction 0.30 0.18 0.18 0.30
    Abutment/pier 2.60 1.35 1.35 2.60
    Total 2.90 1.53 1.53 2.90

    Hasil hitungan pada contoh di sini menunjukkan kedalaman scour di semua pier sama. Hal ini disebabkan paramater aliran di setiap pier, yang diperoleh dari distribusi aliran (Flow Distribution Location) di setiap pilar adalah sama. Kedalaman scour di setiap pier tidak selalu sama, bergantung pada parameter aliran di setiap pier. Itulah sebabnya, opsi Flow Distribution Location pada simulasi steady flow analysis harus diaktfikan untuk menghitung parameter aliran di setiap pias.

    Demikian pula, hasil hitungan pada contoh di sini menunjukkan kedalaman scour di pangkal jembatan kiri dan kanan adalah sama. Ini disebabkan geometri pangkal jembatan kiri dan kanan (data abutment) adalah sama dan, kebetulan, parameter aliran di pias pangkal jembatan kiri dan kanan juga sama. Inilah satu alasan lagi untuk mengaktifkan opsi Flow Distribution Location pada simulasi steady flow analysis.

    Input Data

    HEC-RAS memilih sendiri sebagian besar data yang diperlukan untuk menghitung bridge scour. HEC-RAS mengambil data geometri dari input yang pengguna masukkan pada definisi jembatan, yaitu data jembatan yang diinputkan pada layar editor geometric data. Untuk data parameter aliran, HEC-RAS mengambilnya dari output hasil hitungan (hasil run). Dalam hal ini, HEC-RAS mengambil data aliran di pias terdekat dengan posisi pilar atau pangkal jembatan. Oleh karena itu, pengguna perlu melakukan pencermatan terhadap jumlah pembagian pias pada opsi Flow Distribution Location. Lakukan sejumlah run dengan berbagai jumlah pias. Pilihlah jumlah pias sedemikian hingga jumlah pias tidak berpengaruh lagi terhadap hasil hitungan kedalaman bridge scour.

    Namun demikian, apabila dikehendaki, penguna dapat pula mengubah nilai-nilai default setiap data yang telah ditetapkan oleh HEC-RAS. Setiap nilai data yang ditampilkan dengan warna font hijau pada layar editor Hydraulic Design – Bridge Scour (Gambar 6, 7, dan 8 ) dapat diubah oleh pengguna. Untuk melakukan ini, pengguna perlu mengenal setiap butir data. Silakan mempelajari arti setiap data tersebut di HEC-RAS User’s Manual, Chapter 12.

    Acuan

    Dalam menyusun artikel ini, saya mengacu pada tiga buku panduan HEC-RAS, yaitu:

    1. Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System, Applications Guide, Version 4.1, January 2010, Chapter 11, U. S. Army Cormps of Engineers, Davis, CA.
    2. Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System, Hydraulic Reference Manual, Version 4.1, January 2010, Chapter 10, U. S. Army Cormps of Engineers, Davis, CA.
    3. Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System, User’s Manual, Version 4.1, January 2010, Chapter 12, U. S. Army Cormps of Engineers, Davis, CA.

    Di samping itu, saya mengacu pula pada modul pelatihan pemakaian HEC-RAS yang telah saya susun, khususnya modul lanjut Junction and Inline Structures.

    -ist-

     

  • HEC-RAS: Sediment Transport Analysis

    Belum lama ini, saya mendapatkan pertanyaan melalui email dari salah satu pembaca website saya, berkenaan dengan sediment transport analysis dalam HEC-RAS. Saya quote email dia di bawah ini.

    Message Body:
    Pak Is, tolong informasikan cara penggunaan modul Sedimentation sebagaimana contoh dalam paket HEC RAS yakni Euclid Sediment Transportation Example.
    Khususnya saat memasukkan parameter butiran:
    Flow m3/sec
    Total Load ton/day
    Number of flow-load ponts
    dan korelasi jenis material misal dalam contoh itu:
    Flow = 10
    Total Load= 1.2
    FS= 0.08
    MS=0.07
    CS=0.06
    VFG=0.03
    End of Message Body

    Modul Sediment Transport Analysis menghitung perubahan dasar sungai sebagai fungsi transpor sedimen. Pertanyaan pembaca yang saya quote di atas berkaitan dengan penetapan syarat batas di hulu (upstream boundary condition). Pada contoh Euclid yang ada dalam HEC-RAS, syarat batas di hulu adalah inflow sedimen (sediment load) yang merupakan fungsi debit aliran masuk (inflow). Jadi, jumlah sedimen yang masuk bergantung pada debit inflow. Ini dikenal pula sebagai sediment rating curve. Jika diklik Rating Curve pada layar editor Sediment Data, maka akan muncul tabel yang menunjukkan 5 pasang angka (Flow, Total Load): (1,0.05) (10,1.2), (30,3.6), (100,20), (300,500). Artinya, debit 1 cfs membawa sedimen 0.05 ton/hari, debit 10 cfs membawa sedimen 1.2 ton/hari, dst. Klik tombol Plot… yang ada di kiri bawah untuk memunculkan sediment rating curve.

    Mengapa 5 titik? Ya karena data pengukuran yang ada adalah 5 titik itu. Kalau di kita (Indonesia), malah susah sekali mendapatkan data seperti itu.

    Bagaimana jika debit yang masuk melebihi 300 cfs? HEC-RAS tidak melakukan extrapolasi, namun memakai data terbesar. Jadi jika debit > 300 cfs, jumlah sedimen yang masuk adalah 500 ton/hari. Tetapi apabila debit lebih kecil daripada debit terkecil yang ada di data, HEC-RAS melakukan interpolasi antara titik (1,0.05) dengan titik (0,0).

    Angka-angka di bawah setiap kolom data (Flow, Total Load) adalah fraksi butir sedimen. Lihat kolom kedua: FS 0.08, MS 0.07, CS 0.06, VCS 0.03. Arti angka-angka ini adalah perbandingan fraksi butir sedimen Fine Sand:Medium Sand:Coarse Sand:Very Coarse Sand adalah 0.08:0.07:0.06:0.03. Angka-angka ini tentunya berasal dari pengukuran.

    Semoga jawaban saya ini bermanfaat.

  • Akses Gratis Modul Pelatihan HEC-RAS

    Dilandasi keinginan untuk berbagi pengetahuan tentang pemakaian HEC-RAS dengan khalayak, khususnya dengan sesama peminat atau pengguna HEC-RAS, saya membuka akses ke modul dasar pemakaian HEC-RAS yang saya susun. Silakan menggunakannya untuk keperluan non-komersial (tidak dipakai untuk bahan ajar kursus atau pelatihan yang bersifat komersial). Modul dapat diunduh di sini.

    Apabila Anda memerlukan modul lanjut (junction and inline structures), silakan menghubungi saya melalui comment di bagian bawah halaman ini atau melalui halaman kontak.

    Saya sangat berharap masukan, komentar, saran, atau kritik terhadap modul tersebut agar saya dapat membuat modul tersebut lebih baik dan lebih bermanfaat bagi pembaca modul.

  • Pelatihan HEC-RAS BBWS Serayu-Opak 2011

    Baru-baru ini saya diundang BBWS Serayu-Opak untuk memberikan pelatihan pemakaian HEC-RAS. Pelatihan berlangsung selama dua hari, 19-20 Juli 2011, bertempat di Hotel Gardena Jl. Laksda. Adisucipto Yogyakarta. Peserta pelatihan adalah para staf muda di lingkungan BBWS Serayu-Opak, sejumlah 30 orang. Karena waktu pelatihan yang sangat pendek, hanya materi dasar yang dikenalkan kepada peserta pelatihan. Pelatihan juga mengenalkan HEC-HMS kepada para peserta walau hanya secara singkat dan ringkas.

     

     

     

  • Jadwal Pelatihan Pemakaian HEC-RAS

    Jadwal tipikal pelatihan pemakaian HEC-RAS

    Penyesuaian jadwal, khususnya pengaturan jam pelajaran setiap materi bahasan sering kali perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kecepatan peserta dalam mengikuti bahasan materi dan mengerjakan simulasi aliran yang diminta dalam modul pelatihan.

    No Materi JP
    1 Pendahuluan
    a. Pengantar model hidraulik (simulasi aliran)
    b. Pengenalan HEC-RAS
    c. Pengaturan awal HEC-RAS
    2
    2 Simulasi aliran pada saluran sederhana (simple geometry river)
    a. Simulasi aliran permanen
    b. Syarat batas pada simulasi aliran permanen
    c. Tampilan grafis dan tabulasi hasil simulasi
    2 s.d. 4
    3 Simulasi aliran tak-permanen pada saluran sederhana
    a. Syarat batas pada simulasi aliran tak-permanen
    b. Tampilan grafis dan tabulasi hasil simulasi
    3 s.d. 4
    4 Simulasi aliran pada tata saluran (river network)
    a. Junction: pertemuan sungai
    b. Junction: percabangan sungai
    3 s.d. 4
    5 Simulasi aliran melalui struktur melintang sungai
    a. Jembatan
    b. Gorong-gorong
    c. Bendung tetap
    d. Bendung gerak
    e. Dambreak analysis
    6 s.d. 8

    JP : Jam Pelajaran

    Tentang pelatihan pemakaian HEC-RAS, silakan klik tautan di bawah ini.

    Training pemakaian HEC-RAS

    No

    Materi

    Jam Pelajaran (jam)

    1

    Pengantar model hidraulik (simulasi aliran)

    Pengenalan HEC-RAS

    Pengaturan awal HEC-RAS

    2

    2

    Simulasi aliran pada saluran sederhana (simple geometry river)

    a) Simulasi aliran permanen

    b) Syarat batas pada simulasi aliran permanen

    c) Simulasi aliran tak permanen

    3 s.d. 4

    3

    Simulasi aliran pada jaring saluran

    a) Junction: pertemuan sungai

    b) Junction: percabangan sungai

    3 s.d. 4

    4

    Simulasi aliran melalui struktur melintang sungai

    a) Jembatan

    b) Gorong-gorong

    c) Bendung tetap

    d) Bendung gerak

    6 s.d. 8

  • Pelatihan Pemakaian HEC-RAS

    HEC-RAS telah semakin banyak dipakai untuk membantu mensimulasikan aliran di sungai atau saluran. HEC-RAS memiliki sejumlah alasan untuk menjelaskan kepopulerannya. Kemuadahan pemakaian, robustness, dan tidak kalah penting adalah bahwa HEC-RAS dapat diperoleh dengan mudah dan gratis (http://www.hec.usace.army.mil/software/hec-ras/hecras-download.html).

    HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran satu dimensi di sungai atau saluran, River Analysis System (RAS), dibuat oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang merupakan satu divisi di dalam Institute for Water Resources (IWR), di bawah US Army Corps of Engineers (USACE).

    Fitur HEC-RAS terdiri dari empat komponen hitungan hidraulika satu dimensi, yaitu 1) hitungan profil muka air aliran permanen, 2) simulasi aliran tak permanen, 3) hitungan transpor sdimen (mobile bed, moveable boundary), dan 4) analisis kualitas air.

    Di JTSL FT UGM, HEC-RAS merupakan bagian materi mata kuliah Hidraulika Terapan yang diajarkan kepada mahasiswa program sarjana (S1) pada Semester VII sebagai mata kuliah pilihan. JTSL FT UGM menyelenggarakan pelatihan pemakaian HEC-RAS, yang biasanya diikuti oleh para mahasiswa program pascasarjana (S2). Peserta dari luar kampus dapat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di kampus ataupun, pada kasus-kasus tertentu, dapat mengundang instruktur (saya sendiri, dibantu oleh asisten). Materi pelatihan yang diselenggarakan di kampus umumnya dikemas dalam 14 s.d. 16 jam tatap muka di kelas.

    Tentang pelatihan pemakaian HEC-RAS, silakan klik tautan di bawah ini.

    Training pemakaian HEC-RAS

  • Modul Pelatihan Pemakaian HEC-RAS

    Saya menyediakan modul pelatihan pemakaian HEC-RAS yang, sampai saat ini, saya bagi dalam 2 modul, yaitu:

    1. HEC-RAS Dasar: Simple Geometry River
    2. HEC-RAS Lanjut: Junction and Inline Structures

    Kedua modul ber-Bahasa Indonesia.

    Modul Dasar diperuntukkan bagi pengguna yang baru memulai belajar memakai HEC-RAS.

    Modul HEC-RAS Lanjut diperuntukkan bagi pengguna yang telah menguasai dasar-dasar pemakaian HEC-RAS. Modul ini memaparkan penggunaan HEC-RAS untuk memodelkan pertemuan atau percabangan sungai, serta struktur melintang sungai seperti jembatan, gorong-gorong, bendung tetap, dan bendung gerak.

    Saya merencanakan untuk melengkapi modul pelatihan pemakaian HEC-RAS ini dengan modul-modul yang lain, antara lain HEC-RAS Lanjut: Lateral Structures dan HEC-RAS Lanjut: Complex Geometry.

    Bagi yang berminat untuk mengikuti pelatihan pemakaian HEC-RAS, silakan mengklik tautan di bawah ini.

    Training pemakaian HEC-RAS